Sabtu, 11 Januari 2014

Bercocoktanam Secara Tumpangsari

Bercocok tanam secara tumpangsari sudah nggak asing lagi kan? Rasanya semua petani sudah pernah mendengar itu. Dalam satu lahan dibudidayakan dua atau lebih jenis tanaman, itulah tumpangsari. Dengan metode ini, tentunya yang ingin dicapai adalah hasil yang maksimal dari suatu lahan tanam. Namun, apabila pemilihan jenis tanaman yang ditumpangsari nggak cocok, malah hasil minimallah yang dituai. Maka memilih jenis-jenis tanaman yang sesuai adalah sebuah keharusan bagi petani tumpangsari. Berikut ini pengalaman penulis berkaitan dengan tumpangsari.
Sekian lama bercocoktanam, belakangan saya menemukan jenis-jenis tanaman yang cocok dipadukan dalam satu lahan tadah hujan. To the point aja, jenis tanaman yang saya pilih itu adalah sebagai berikut: jahe, cabe rawit, pepaya dan terong belanda. Saya berprinsip, masa iya, satu dari empat jenis itu nggak ada yang menghasilkan! Kalau gagal semua, mending nggak usah bertani.
Permulaannya, saya siapkan lahan untuk siap tanam, dan waktu yang paling tepat, karena ini lahan tadah hujan adalah di akhir musim kemarau. Sementara itu, juga saya siapkan bibit jahe, penyemaian cabe rawit, pepaya dan terong belanda.
Ketika lahan sudah jadi, dalam arti sudah juga dipupuk kandang, sebelum datangnya hujan, bibit jahe sudah mulai saya tanam dengan lajur yang jelas dengan jarak satu meter. Akan sangat baik jika bibit jahe sudah mulai muncul mata tunas.
Hujan pertama, bibit cabe rawit  ditanam berdekatan dengan tanaman jahe. Jadi alur penanaman cabe rawit sesuai dengan dengan alur tanaman jahe.
Berikutnya, pepaya dan terong belanda juga mulai saya tanam dengan jarak antara 3-4 meter secara berselang-seling.
Alhasil, keempat jenis tanaman itu bisa tumbuh berdampingan dengan rukun. Pada bulan keempat, saya sudah mulai memanen cabe rawit, dan ketika dua bulan berikutnya cabe rawit habis, jahe sudah tumbuh besar dan mendekati kemarau sudah bisa dipanen.
Sementara itu, tanaman pepaya dan terong belanda juga sudah besar dan mulai latihan berbuah. Ini bukan omong kosong loh, lah wong saya sendiri yang tanam kok! Akhirnya untuk tahun berikutnya pepaya dan terong belanda semakin besar, dan pada siklus tanam berikut, saya tanami jahe dan cabe rawit lagi! Kalau nggak yakin, buktikan sendiri.
Berikut foto-foto tanaman tumpangsariku: He-he... foto terong belanda dan pepaya ilang! Nanti saya foto lagi.





jahe, kunyit, dan  kecipir
cabe rawit dan jahe. kangkungnya udah habis!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Musik